Liturgiadalah istilah yang berasal dari bahasa Yunani, leitourgia, yang berarti kerja bersama.Kerja bersama ini mengandung makna peribadatan kepada Allah dan pelaksanaan kasih, dan pada umumnya istilah liturgi lebih banyak digunakan dalam tradisi Kristen, antara lain umat Katolik.Kurang lebih dapat dibandingkan dengan rukun salat secara berjamaah baik pada hari-hari raya maupun hari Jumat dan
Vay Tiền Nhanh Chỉ Cần Cmnd. Nyanyian adalah ungkapan hati seseorang yang diekspresikan melalui syair dan nada, yang merupakan hal penting bagi kehidupan, baik itu kehidupan secara individu maupun universal. Allah sendiri yang menciptakan nyanyian dengan tujuan agar melalui nyanyian umat ciptaannya dapat memuji dan menyembah-Nya sebagai Allah pencipta yang nyanyian juga para tokoh agama kita yang terdahulu telah memuliakan Tuhan dan menyembah-Nya. Contohnya raja Daud, di mana ia menyanyikan pujian dan mazmur bagi Allah atas pertolongan bagi orang Israel Mazmur 661, 2. Setiap kemenangan yang telah dialami oleh bangsa Israel selalu disertai dengan ungkapan syukur oleh Daud di mana ia memuji dan mengagungkan pujian itu terus berlangsung hingga pada saat ini di mana generasi kita sekarang dalam setiap gereja dan persekutuan tentunya menjadikan nyanyian sebagai salah satu bagian yang terpenting dalam ibadah untuk menyembah Tuhan. Dari zaman ke zaman nyanyian telah menjadi hal yang universal. Salah satu contohnya dapat dilihat pada penggunaan nyanyian di dalam pelaksanaan ibadah, di mana dalam suatu ibadah apabila tidak terdapat nyanyian maka ibadah itu bisa dikatakan tidak hidup sebab nyanyian merupakan sarana yang menciptakan suasana yang hidup dalam ibadah serta kesatuan, yang membawa orang dalam sikap nyanyian juga terdapat unsur yang sangat penting yaitu melalui nyanyian orang dapat mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan serta mengingatkan kembali betapa besar dan dahsyat kasih yang Allah berikan. Hal ini dapat dilihat dari peristiwa yang dialami oleh umat Israel yang dipimpin oleh Nabi Musa untuk menyanyikan puji-pujian yang menyatakan kedahsyatan Allah ketika mereka berhasil menyeberangi laut Teberau dan mengalami pembebasan Keluaran 151-21.Selain nyanyian merupakan sarana yang digunakan untuk nyatakan ungkapan syukur, nyanyian juga dapat digunakan sebagai senjata yang digunakan untuk meraih kemenangan?kemanangan dalam peperangan rohani. Dari pernyataan ini dilihat bahwa nyanyian memegang peranan yang penting di mana nyanyian dapat membawa orang masuk kepada pengenalan akan Allah yang dapat mengubah kehidupan orang menuju pada jalan yang benar. “Nyanyian gereja adalah nyanyian persekutuan, dan apabila dilihat dari istilah dalam himnologi dapat dikatakan 5bahwa nyanyian orang banyak community singing”. Nyanyian yang ditempatkan Tuhan dalam hati setiap orang, akan mulai mengalir keluar dan ini terjadi secara spontan, di mana kata- kata dari nyanyian itu bukan keluar dari pikiran melainkan dari hati, sehingga ketika nyanyian itu dinyanyikan, maka orang akan mengalami kelepasan di dalam roh dan memperoleh kemerdekaan yang baru, dan apabila nyanyian itu dinyanyikan dengan Roh dan penuh pengertian kepada Tuhan, maka penyanyi- penyanyi yang di surga juga akan menyatakan syukurnya melalui pujian. Maksud dari pernyataan ini adalah nyanyian yang dinyanyikan bukanlah dilihat dari keindahan syair atau kata-kata dari nyanyian tersebut melainkan dari pengekspresiannya, sebagai salah satu wujud bahwa seseorang memiliki sikap hati yang memuji Tuhan dan yang mau bersekutu setiap gereja tentu saja terdapat nyanyian-nyanyian yang ditetapkan untuk mendukung jalannya ibadah baik itu nyanyian hymne ataupun nyanyian kontemporer yang telah disusun dalam liturgi yang merupakan tempat di mana kita menyanyikan akan sebuah pengharapan dan masa depan serta sekaligus menjadi sarana di mana umat dapat terhanyut oleh visi mengenai kerajaan yang sedang datang. Setiap pujian yang telah diatur dapat dipakai untuk memuji dan memuliakan nama Tuhan. Hendaklah nyanyian yang dinyanyikan oleh setiap orang memiliki satu tujuan yaitu untuk memuji dan menyembah kepada Kristus dalam roh dan kebenaran bukan dengan seorang tokoh musik gerejawi, Manawe yang adalah seorang teolog Perjanjian Lama dari Indonesia juga memberikan perhatian dalam musik gereja. Dalam bukunya Gereja yang Bernyanyi menyebutkan musik gereja merupakan ungkapan isi hati orang percaya Kristen yang diungkapkan dalam bunyi-bunyi yang bernada dan berirama secara harmonis, antara lain dalam bentuk lagu dan Dari pennyataan ini dapat dilihat bahwa musik serta nyanyian dalam gereja mengambil peranan penting dalam peribadahan, karena musik dan nyanyian itu sangat mempengaruhi hati setiap orang dalam penyembahan kepada Allah To read the file of this research, you can request a copy directly from the has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication.
”Menyanyikan pujian bagi Allah itu baik.”—MZ. 1471. NYANYIAN 10, 2 * 1. Apa manfaat nyanyian dalam ibadah kita? SEORANG penulis lagu yang terkenal pernah berkata, ”Kata-kata menyentuh pikiran kita. Musik menyentuh hati kita. Tapi, sebuah nyanyian menyentuh hati dan pikiran kita.” Lagu-lagu kita berisi pujian dan ungkapan sayang kepada Bapak kita, Yehuwa. Dengan menyanyikannya, kita akan merasa semakin akrab dengan Yehuwa. Jadi jelaslah, bernyanyi sendiri atau bersama saudara-saudari adalah bagian penting dari ibadah kita kepada Yehuwa. 2, 3. a Apa yang mungkin dirasakan beberapa orang tentang bernyanyi di sidang? b Pertanyaan apa saja yang akan dibahas dalam artikel ini? 2 Tapi, apakah Saudara senang bernyanyi dengan lantang di sidang? Atau, apakah Saudara malu? Dalam beberapa kebudayaan, para pria tidak terbiasa untuk bernyanyi di depan orang lain. Kebiasaan seperti ini bisa berpengaruh buruk atas sidang, apalagi jika para penatua malah sibuk melakukan kegiatan lain atau menahan diri sewaktu bernyanyi.—Mz. 3012. 3 Ibadah kepada Yehuwa juga mencakup bernyanyi. Jadi, kita pasti tidak mau melewatkan bagian nyanyian dalam perhimpunan. Kita semua perlu merenungkan, ’Apakah saya menganggap penting bagian nyanyian dalam perhimpunan? Kalau saya tidak terbiasa bernyanyi di depan orang, apa yang bisa saya lakukan? Dan, bagaimana agar saya bisa bernyanyi dari hati?’ BERNYANYI ADALAH BAGIAN PENTING DARI IBADAH KITA 4, 5. Bagaimana musik dan nyanyian digunakan dalam ibadah pada zaman Israel dulu? 4 Dari dulu sampai sekarang, umat Yehuwa selalu memuji Allah melalui musik. Sewaktu orang Israel menaati Yehuwa, nyanyian menjadi bagian penting dari ibadah mereka. Misalnya, saat Daud mempersiapkan pembangunan bait, dia juga mengatur agar ada orang Lewi yang memuji Yehuwa melalui musik. Dari antara mereka, ada 288 orang yang ”terlatih untuk bernyanyi bagi Yehuwa, yang semuanya ahli”.—1 Taw. 235; 257. 5 Saat bait ditahbiskan, musik dan nyanyian pun berperan penting. Alkitab mencatat, ”Begitu para peniup trompet dan penyanyi bersatu memuji Yehuwa dan bersyukur, dan begitu suara trompet, simbal, dan alat musik lainnya terdengar saat mereka memuji Yehuwa, . . . kemuliaan Yehuwa memenuhi rumah Allah yang benar.” Bayangkan perasaan orang Israel pada waktu itu. Mereka pasti semakin beriman kepada Yehuwa!—2 Taw. 513, 14; 76. 6. Pengaturan apa yang Nehemia buat soal musik dan nyanyian? 6 Contoh lainnya adalah Nehemia, gubernur Yerusalem. Selain mengarahkan orang Israel untuk membangun kembali tembok Yerusalem, dia juga mengatur orang Lewi untuk bernyanyi dan memainkan musik. Saat tembok itu diresmikan, pertunjukan musik dari orang-orang Lewi itu membuat suasana di sana semakin gembira. Nehemia telah mengatur agar ada ”dua paduan suara besar yang menyanyikan ucapan syukur”. Dua kelompok paduan suara itu mulai berjalan di atas tembok kota. Kelompok yang pertama berjalan ke arah kanan. Kelompok yang kedua berjalan ke arah kiri. Akhirnya, mereka bertemu di sisi tembok yang paling dekat dengan kawasan bait. Musik dan nyanyian mereka terdengar sampai di kejauhan karena begitu kencang. Neh. 1227, 28, 31, 38, 40, 43 Pastilah Yehuwa senang saat mendengar umat-Nya bernyanyi dengan sangat bersemangat untuk memuji-Nya. 7. Bagaimana Yesus menunjukkan bahwa nyanyian adalah bagian penting dari ibadah orang Kristen? 7 Pada zaman Yesus, musik juga masih menjadi bagian penting dari ibadah kepada Yehuwa. Perhatikan apa yang terjadi pada malam terpenting dalam sejarah umat manusia. Setelah Yesus mengadakan Perjamuan Malam Tuan, dia dan murid-muridnya menyanyikan pujian untuk Yehuwa.—Baca Matius 2630. 8. Teladan apa yang bisa kita tiru dari orang Kristen pada masa awal? 8 Orang-orang Kristen pada masa awal menjadi teladan bagi kita dalam hal memuji Allah melalui nyanyian. Berbeda dengan orang Israel yang beribadah kepada Yehuwa di bait, mereka beribadah di rumah-rumah. Memang, rumah-rumah itu tidak seindah dan semegah bait. Tapi sewaktu beribadah, mereka tetap bernyanyi dengan penuh semangat. Rasul Paulus memberi tahu saudara-saudarinya, ”Teruslah mengajar dan menguatkan satu sama lain dengan mazmur, puji-pujian kepada Allah, dan lagu-lagu rohani yang dinyanyikan dengan rasa syukur, dan bernyanyilah untuk Yehuwa dari hati kalian.” Kol. 316 Lagu-lagu dalam buku nyanyian kita seharusnya ”dinyanyikan dengan rasa syukur”. Lagu-lagu itu termasuk ”makanan pada waktu yang tepat” yang disediakan oleh ”budak yang setia dan bijaksana” bagi kita.—Mat. 2445. PERCAYA DIRI SAAT BERNYANYI 9. a Mengapa beberapa orang malu untuk bernyanyi di perhimpunan dan kebaktian? b Bagaimana seharusnya kita bernyanyi untuk memuji Yehuwa, dan siapa yang seharusnya menjadi contoh? Lihat gambar di awal artikel. 9 Mengapa Saudara mungkin malu untuk bernyanyi? Bisa jadi, dalam keluarga dan budaya Saudara, orang-orang tidak terbiasa bernyanyi. Atau, karena Saudara membandingkan diri dengan penyanyi profesional di radio atau TV, Saudara merasa malu atau kecewa dengan suara Saudara. Tapi ingatlah, kita semua bertanggung jawab untuk menyanyikan pujian bagi Yehuwa. Jadi, tegakkan kepala Saudara, angkat buku nyanyian, dan bernyanyilah dengan bersemangat! Ezr. 311; baca Mazmur 1471. Saat ini, di banyak Balai Kerajaan, ada layar yang menampilkan lirik lagu-lagu kita. Jadi, kita bisa bernyanyi dengan lepas. Dan yang menarik, menyanyikan lagu Kerajaan sekarang termasuk dalam acara Sekolah Pelayanan Kerajaan bagi para penatua. Ini menunjukkan bahwa para penatua perlu menjadi contoh sewaktu bernyanyi di perhimpunan. 10. Apa yang perlu kita ingat jika kita ragu untuk bernyanyi dengan lantang? 10 Banyak orang tidak mau bernyanyi dengan lantang karena takut suara mereka terlalu kencang atau kurang merdu. Tapi, coba pikirkan ini. ”Kita semua sering tersandung” saat berbicara. Meski begitu, kita tidak berhenti berbicara. Yak. 32, ctk. Jadi, meski suara kita tidak sempurna, kita tidak ingin berhenti bernyanyi memuji Yehuwa. 11, 12. Apa yang bisa kita lakukan agar bisa bernyanyi dengan lebih baik? 11 Kita mungkin ragu untuk bernyanyi karena tidak tahu caranya bernyanyi. Tapi, ada beberapa hal mudah yang bisa kita lakukan agar bisa bernyanyi dengan lebih baik. * 12 Kita bisa bernyanyi dengan suara yang lantang jika kita tahu caranya bernapas dengan benar. Sebagai contoh, lampu bisa menyala jika ada aliran listrik. Begitu juga, kita bisa bernyanyi dan berbicara dengan lantang jika ada aliran udara yang benar. Volume suara Saudara saat bernyanyi seharusnya sebesar volume suara Saudara saat berbicara atau bahkan lebih besar. Lihat saran di buku Memperoleh Manfaat dari Pendidikan Sekolah Pelayanan Teokratis, halaman 181 sampai 184, di bawah subjudul ”Mengatur Persediaan Udara Saudara dengan Baik”. Malah, Alkitab kadang memberi tahu umat Yehuwa untuk ’bersorak’ sewaktu menyanyikan pujian.—Mz. 331-3. 13. Bagaimana caranya bernyanyi dengan percaya diri? 13 Saat ibadat keluarga atau pelajaran pribadi, coba lakukan ini Pilih salah satu lagu favorit Saudara dari buku nyanyian kita. Baca liriknya dengan lantang dan tanpa ragu-ragu. Lalu, dengan volume suara yang sama, ucapkan setiap kelompok kata dalam satu tarikan napas. Kemudian, nyanyikan setiap kelompok kata itu dengan volume suara yang sama. Yes. 2414 Suara nyanyian Saudara pasti jadi lebih kuat. Jangan takut atau malu bernyanyi seperti itu! 14. a Apa lagi yang bisa kita lakukan agar bisa bernyanyi dengan lantang? Lihat kotak ” Cara Bernyanyi yang Baik”. b Saran mana yang berguna bagi Saudara? 14 Agar bisa bernyanyi dengan lantang, Saudara perlu membuka mulut dengan lebar. Jadi saat bernyanyi, bukalah mulut Saudara lebih lebar daripada saat Saudara berbicara. Tapi, bagaimana jika Saudara merasa bahwa suara Saudara lemah atau terlalu melengking? Ada saran yang bagus di kotak ”Mengatasi Problem-Problem Spesifik” dalam buku Memperoleh Manfaat dari Pendidikan Sekolah Pelayanan Teokratis, halaman 184. BERNYANYILAH DARI HATI 15. a Apa yang diumumkan pada pertemuan tahunan 2016? b Sebutkan beberapa alasan mengapa buku nyanyian direvisi. 15 Pada pertemuan tahunan 2016, semua hadirin sangat senang saat Saudara Stephen Lett dari Badan Pimpinan mengumumkan adanya buku nyanyian baru yang berjudul Bernyanyi Sepenuh Hati bagi Yehuwa. Mengapa kita butuh buku nyanyian yang baru? Seperti yang dijelaskan Saudara Lett, salah satu alasannya adalah karena Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru telah direvisi. Karena ada istilah-istilah yang sudah tidak dipakai lagi pada Terjemahan Dunia Baru, lirik lagu-lagu kita juga perlu diubah. Selain itu, beberapa lagu tentang pengabaran dan tebusan juga ditambahkan. Bernyanyi adalah bagian penting dari ibadah kita. Jadi, Badan Pimpinan ingin menghasilkan buku nyanyian yang bermutu tinggi. Karena itu, sampulnya dibuat mirip seperti Terjemahan Dunia Baru. 16, 17. Perubahan lain apa saja yang dibuat dalam buku nyanyian yang baru? 16 Agar buku nyanyian yang baru mudah digunakan, lagu-lagunya dikelompokkan sesuai topik. Misalnya, 12 lagu pertama bercerita tentang Yehuwa, 8 lagu berikutnya bercerita tentang Yesus serta tebusan, dan seterusnya. Daftar lengkapnya ada di bagian awal buku itu. Ini bisa berguna misalnya bagi seorang saudara yang sedang memilih nyanyian untuk khotbah umumnya. 17 Supaya semua bisa bernyanyi dari hati, beberapa lirik diubah sehingga pesan dari lagu itu semakin jelas. Kata-kata yang tidak umum digunakan juga diganti. Contohnya adalah ”maksud-tujuan”, ”kefasikan”, dan ”cakap”. Contoh lainnya adalah judul lagu ”Berlaksa-laksa Saudara” yang diubah menjadi ”Jutaan Saudara”, dan lirik lagunya juga diubah. Selain itu, judul lagu ”Jagalah Hatimu” yang terdengar seperti perintah juga diubah menjadi pernyataan ”Kujaga Hatiku”. Mengapa? Karena sewaktu seseorang menyanyikan lirik yang lama, dia seperti sedang memberitahukan apa yang seharusnya dilakukan orang lain. Akibatnya, orang-orang yang masih baru, peminat, anak muda, dan para saudari bisa merasa canggung saat menyanyikannya di perhimpunan dan kebaktian. Jadi, judul dan liriknya pun diubah. Berlatihlah bernyanyi saat ibadat keluarga Lihat paragraf 18 18. Mengapa kita perlu mengenali lagu-lagu dalam buku nyanyian yang baru? Lihat juga catatan kaki. 18 Dalam buku Bernyanyi Sepenuh Hati bagi Yehuwa, ada banyak lagu yang kata-katanya seperti doa. Lagu-lagu itu membantu kita untuk mengungkapkan perasaan kita kepada Yehuwa. Lagu-lagu lainnya bisa menggerakkan kita ”untuk menunjukkan kasih dan kebaikan”. Ibr. 1024 Karena itu, kita ingin mengenali nada, irama, dan lirik lagu-lagu kita. Sewaktu berlatih menyanyikannya di rumah, bernyanyilah dengan percaya diri dan sepenuh hati. * 19. Apa yang bisa dilakukan semua orang di sidang untuk menyembah Yehuwa? 19 Ingatlah bahwa bernyanyi adalah bagian penting dari ibadah kita. Dengan bernyanyi, kita menunjukkan bahwa kita sungguh-sungguh menyayangi Yehuwa dan bersyukur atas segala sesuatu yang telah Yehuwa berikan kepada kita. Baca Yesaya 125. Jika Saudara bernyanyi dengan bersemangat, saudara-saudari yang lain juga bisa tergerak untuk melakukan yang sama. Semua di sidang, baik anak muda, lansia, maupun yang masih baru dalam kebenaran, bisa memuji Yehuwa dengan bernyanyi. Jadi, jangan menahan diri untuk bernyanyi dari hati. Ikutilah pemazmur yang berkata, ”Bernyanyilah bagi Yehuwa!” Jadi, bernyanyilah dengan sepenuh hati!—Mz. 961.
Abstract Apa yang kita lakukan pada waktu kita memuji dalam ibadah? Ketika pemimpin pujianmengajak kita dengan akrab "Mari kita memuji Tuhan dengan menyanyi dari nomor... bagaimana kita memuji?Di dalam Alkitab banyak kutipan yang maknanya memerintahkan kita untuk memujiTuhan, bagaimana caranya supaya kita berhasil memenuhi perintah tersebut? Persiapan apa yang harus dilakukan? Apakah suara saja tidak cukup?Hal memuji dengan nyanyian rupanya perlu dimaknai secara benar dan tepat karena dalam ibadah, nyanyian dan pujian berperan membawa kita memasuki hadirat banyak hal yang diuraikan tentang memuji dengan nyanyian dalam ibadah, maka aklamasi dan proklamasi merupakan pokok utama yang harus terkandung dalam setiap nyanyian jemaat. Keduanya tidak dapat dipisahkan atau dikesampingkan, karena dari kedua pokok tersebut alamat nyanyian menjadi jelas, bukan diri kita sendiri atau orang-orang yang terlibat dalam pelayanan nyanyian, melainkan Allah dan dunia sebagai kerajaan-Nya. Demikian juga isi nyanyian, bukan perasaan hati kita, melainkan kekudusan dan pengasihan Allah serta perbuatan-Nya yang besar terhadap dunia ciptaan-Nya. Oleh sebab itu, perlu memerhatikan lagu atau nyanyian yang manahendak digunakan; jenis, bentuk, dan gaya menyanyikannya, semua harus dipersiapkan. Barangkali salah satu - bahkan semua - dari keempat cara yang sudah diuraikan di muka, dapat menjadi pilihan, tetapi harus tetap disadari bahwa setiap gereja sudah mempunyai 'aturan main' dalam menata ibadah masing-masing terutama dalam penggunaan nyanyian dan cara menyanyikannya.
liturgi adalah nyanyian untuk memuji